Osteoporosis yang berarti “tulang keropos” ialah penyakit di mana tulang secara bertahap menjadi lemah dan rapuh. Kondisi ini sering menjadikan patah tulang terutama dari pinggul, pergelangan tangan dan tulang belakang bahkah dari kegiatan sederhana menyerupai mengangkat dingklik atau membungkuk. Bagaimana dengan osteoporosis pada lansia?
Osteoporosis merupakan penyakit yang umum terjadi di kalangan orang tua, tapi penyakit ini mampu menyerang usia berapa pun. Meskipun lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua, pria juga mampu mengalami osteoporosis. Salah satu dari sertiap 2 wanita dan 1 dalam setiap 4 pria yang berusia lebih dari 50 tahun akan menderita osteoporosis terkait dengan patah tulang yang dialaminya.Osteoporosis kadang dianggap sebagai “silent disease” karena pengeroposan tulang terjadi tanpa gejala. Bahkan banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita penyakit ini hingga tulang mereka patah. Osteoporosis juga dapat menjadikan vertebra (salah satu dari 33 segmen tulang yang membentuk tulang belakang) ambruk/runtuh. Tanda-tanda vertebra meliputi nyeri punggung, kifosis, badan menjadi pendek karena bongkok.
Kekuatan dan kepadatan tulang ialah sebagian yang disebabkan oleh berapa banyak kalsium dan mineral lain yang dikandungnya. Tubuh Anda terus menerus membuat tulang gres dan mengabsorpsi kembali tulang tua. Ketika Anda masih muda, proses ini terjadi dengan cepat. Anda membuat tulang lebih dari kehilangannya, sehingga Anda membangun massa tulang. Setelah usia pertengahan 30-an, badan Anda terus membuat tulang gres tapi lebih lambat prosesnya. Hal ini menjadikan Anda kehilangan tulang lebih dari yang dibuatnya. Jumlah tulang yang Anda miliki di usia 30-an membantu menentukan risiko untuk terkena osteoporosis di kemudian hari (osteoporosis pada lansia). Bagi wanita, keropos tulang meningkat secara signifikan pada dikala menopause, ketika tingkat estrogen menurun.
Selain usia dan menopause, penyebab osteoporosis dapat meliputi penggunaan obat tertentu dalam waktu yang lama terutama kotikosteroid dan obat tiroid, gagal ginjal, penyakit tiroid atau kelenjar adrenal, tidak mendapat cukup kalsium, vitamin D, vitamin K, dan magnesium, anorexia nervosa, mengkonsumsi minuman beralkohol, rheumatoid arthritis.
Semoga uraian perihal osteoporosis pada lansia di atas dapat bermanfaat.
Sumber http://www.blogfakta.com
Osteoporosis merupakan penyakit yang umum terjadi di kalangan orang tua, tapi penyakit ini mampu menyerang usia berapa pun. Meskipun lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua, pria juga mampu mengalami osteoporosis. Salah satu dari sertiap 2 wanita dan 1 dalam setiap 4 pria yang berusia lebih dari 50 tahun akan menderita osteoporosis terkait dengan patah tulang yang dialaminya.Osteoporosis kadang dianggap sebagai “silent disease” karena pengeroposan tulang terjadi tanpa gejala. Bahkan banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita penyakit ini hingga tulang mereka patah. Osteoporosis juga dapat menjadikan vertebra (salah satu dari 33 segmen tulang yang membentuk tulang belakang) ambruk/runtuh. Tanda-tanda vertebra meliputi nyeri punggung, kifosis, badan menjadi pendek karena bongkok.
Kekuatan dan kepadatan tulang ialah sebagian yang disebabkan oleh berapa banyak kalsium dan mineral lain yang dikandungnya. Tubuh Anda terus menerus membuat tulang gres dan mengabsorpsi kembali tulang tua. Ketika Anda masih muda, proses ini terjadi dengan cepat. Anda membuat tulang lebih dari kehilangannya, sehingga Anda membangun massa tulang. Setelah usia pertengahan 30-an, badan Anda terus membuat tulang gres tapi lebih lambat prosesnya. Hal ini menjadikan Anda kehilangan tulang lebih dari yang dibuatnya. Jumlah tulang yang Anda miliki di usia 30-an membantu menentukan risiko untuk terkena osteoporosis di kemudian hari (osteoporosis pada lansia). Bagi wanita, keropos tulang meningkat secara signifikan pada dikala menopause, ketika tingkat estrogen menurun.
Selain usia dan menopause, penyebab osteoporosis dapat meliputi penggunaan obat tertentu dalam waktu yang lama terutama kotikosteroid dan obat tiroid, gagal ginjal, penyakit tiroid atau kelenjar adrenal, tidak mendapat cukup kalsium, vitamin D, vitamin K, dan magnesium, anorexia nervosa, mengkonsumsi minuman beralkohol, rheumatoid arthritis.
Semoga uraian perihal osteoporosis pada lansia di atas dapat bermanfaat.
0 Komentar untuk "Osteoporosis Pada Lansia"