Kelayakan ASI Perah (ASIP) harus diperhatikan alasannya tentu akan besar lengan berkuasa terhadap kesehatan buah hati anda. Saat ini penyimpanan ASI bisa dilakukan di kulkas atau freezer. Hal ini umum dilakukan bagi Bunda yang bekerja, dan memilih memerah ASI untuk selanjutnya diberikan melalui dot pada waktu yang berbeda.
Kulkas merupakan salah satu media penyimpanan ASI yang paling baik dan praktis. Dan bahkan penyimpanan dengan media ini bisa dilakukan hingga berbulan-bulan. Dan alasannya hal ini, tidak jarang bunda lupa berapa lama ASI-nya disimpan di kulkas. Terkadang bunda merasa ragu dengan ASIP yang terlihat berubah warna setelah dicairkan. Padahal, kondisi ini tidak semata menunjukkan bahwa ASIP tersebut bau dan tidak layak dikonsumsi oleh buah hati.
Sifat ASI yang tidak homogeny menimbulkan bab yang lebih kental akan terangkat ke atas, dan membentuk semacam krim. Untuk mencampur cukup dengan mengocok secara berlahan. Sebelum menawarkan ASI kepada bayi, sebaiknya bunda merasakan untuk memastikan rasa dan busuk yang tidak wajar sebagai tanda-tanda ASI sudah basi.
Penyimpanan ASI pada botol sebaiknya tidak penuh (maksimal 3/4), alasannya akan membuat botol pecah. Apabila ASI perah akan diberikan kepada buah hari kurang dari 10 jam sebaiknya cukup disimpan di kulkas bab bawah, namun apabila ASI akan diberikan pada waktu yang lama, sebaiknya disimpan di freezer.
Perlu anda ketahui bahwa daya tahan ASI perah pada suhu 26 derajat celcius atau suhu ruangan, bisa bertahan 6-8 jam. Apadila suhu mencapai 15 derajat celcius ASI bisa bertahan selama 24 jam. ASI bisa bertahan 3-5 hari pada lemari pendingin dengan suhu 4 derajat atau kurang. Dan akan bertahan hingga 3 bulan pada freezeer di lemari es 2 pintu dan 2 ahad pada kulkas satu pintu.
Untuk menghindari perubahan suhu ASI secara mendadak, sebelum dimasukkan ke freezer, sebaiknya letakkan ASI perah di kulkas bab bawah terlebih dahulu. Setelah 2 jam, gres ASI dipindahkan ke freezer sehingga akan bertahan lebih lama.
Ringkasan:
Kulkas merupakan salah satu media penyimpanan ASI yang paling baik dan praktis. Dan bahkan penyimpanan dengan media ini bisa dilakukan hingga berbulan-bulan. Dan alasannya hal ini, tidak jarang bunda lupa berapa lama ASI-nya disimpan di kulkas. Terkadang bunda merasa ragu dengan ASIP yang terlihat berubah warna setelah dicairkan. Padahal, kondisi ini tidak semata menunjukkan bahwa ASIP tersebut bau dan tidak layak dikonsumsi oleh buah hati.
Sifat ASI yang tidak homogeny menimbulkan bab yang lebih kental akan terangkat ke atas, dan membentuk semacam krim. Untuk mencampur cukup dengan mengocok secara berlahan. Sebelum menawarkan ASI kepada bayi, sebaiknya bunda merasakan untuk memastikan rasa dan busuk yang tidak wajar sebagai tanda-tanda ASI sudah basi.
Penyimpanan ASI pada botol sebaiknya tidak penuh (maksimal 3/4), alasannya akan membuat botol pecah. Apabila ASI perah akan diberikan kepada buah hari kurang dari 10 jam sebaiknya cukup disimpan di kulkas bab bawah, namun apabila ASI akan diberikan pada waktu yang lama, sebaiknya disimpan di freezer.
Perlu anda ketahui bahwa daya tahan ASI perah pada suhu 26 derajat celcius atau suhu ruangan, bisa bertahan 6-8 jam. Apadila suhu mencapai 15 derajat celcius ASI bisa bertahan selama 24 jam. ASI bisa bertahan 3-5 hari pada lemari pendingin dengan suhu 4 derajat atau kurang. Dan akan bertahan hingga 3 bulan pada freezeer di lemari es 2 pintu dan 2 ahad pada kulkas satu pintu.
Untuk menghindari perubahan suhu ASI secara mendadak, sebelum dimasukkan ke freezer, sebaiknya letakkan ASI perah di kulkas bab bawah terlebih dahulu. Setelah 2 jam, gres ASI dipindahkan ke freezer sehingga akan bertahan lebih lama.
Ringkasan:
- Kelayakan ASI Perah bisa diketahui melalui busuk dan rasa yang telah berubah dari ketika setelah di perah,
- ASIP bisa bertahan 6-8 jam setelah diperah, dan 3-5 hari ketika ditaruh di lemari es,
- Media Peyimpanan terbaik untuk menjaga Kelayakan ASI Perah ialah Freezer pada lemari es 2 pintu yang bisa menjaga kualitas ASI hingga 3 bulan.
Tag :
ASI
0 Komentar untuk "Cara Mengetahui Kelayakan ASI Perah"